Secara umum, perkembangan Eropa
menjelang pecahnya Perang Dunia II ditandai oleh adanya dua bentuk pemerintahan
yang saling bertentangan. Kedua bentuk pemerintahan yang saling bertentangan
itu adalah pemerintahan demokratis dan pemerintahan otoriter.
Bentuk pemerintahan demokratis
mendukung kebebasan. Negara-negara yang mendukung bentuk pemerintahan
demokratis antara lain Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Bentuk
pemerintahan otoriter (diktator) adalah pemerintahan yang menindas segala
bentuk kebebasan. Negara-negara yang mendukung bentuk pemerintahan otoriter ini
antara lain Jerman, Italia, dan Rusia.
Sebab-sebab perang
Sebab umum :
- Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa ( Liga Bangsa-Bangsa ternyata tidak mampu
mencegah pertikaian-pertikaian yang terjadi, khususnya di Eropa. )
- Terjadinya perlombaan senjata ( Perasaan
saling curiga antar negara sehingga setiap negara berusaha mempersenjatai dan
meningkatkan kemampuan tempur masing-masing, sehingga terjadi perlombaan
senjata. )
- Terbentuknya kembali aliansi
politik yang saling bermusuhan ( Karena selalu dihantui perasaan saling
curiga, maka setiap negara terus berusaha untuk memperkuat dirinya
masing-masing dengan jalan mencari kawan sebanyak mungkin. Keadaan itu
mendorong
- Terbentuknya persekutuan-persekutuan / aliansi politik yang saling
bertentangan. yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal
dengan “Blok Sentral” yang terdiri
atas Jerman, Austria dan Italia. Sedangkan Triple Entente yang kemudian disebut “Blok Sekutu” yang terdiri atas
Perancis, Inggris, Uni Soviet dan lain-lain.)
- Timbulnya imperialisme baru ( Beberapa negara yang telah berhasil
mengatasi krisis politik dan ekonominya yang hancur akibat PD I, kemudian
tumbuh menjadi Negara ultranasional yang menjalankan imperialisme gaya baru. Negara-negara
ini merasa berhak dan berkewajiban untuk memimpin dan menguasai bangsa lain.
Dengan anggapan itulah, mereka melaksanakan imperialisme gaya baru mereka.)
- Munculnya semangat balas dendam (
Dendam dan keinginan untuk membalas
kekalahan dalam PD I yang dialami bangsa Jerman itu, terutama ditujukan kepada
Inggris dan Perancis.)
- Perkembangan paham nasionalisme
yang sempit ( Menurut Hitler, bangsa
Jerman atau ras Aria adalah bangsa superior yang ditakdirkan Tuhan untuk
memimpin bangsa lain. Paham nasionalisme itu akhirnya mendorong Jerman
melancarkan politik ekspansi untuk menaklukkan negara-negara lain.)
- Terjadinya penyerbuan-penyerbuan.
( Peristiwa penyerangan itu antara lain
sebagai berikut: Jepang menyerbu Cina pada tahun 1937. Jepang menyerbu secara
mendadak pangkalan armada AS di Pearl
Harbour pada tanggal 7
Desember 1941. Peristiwa ini memicu terjadinya Perang Pasifik.)
Sebab khusus :
Jerman menyerbu Polandia pada
tanggal 1 September 1939. Penyerbuan ini menyebabkan Inggris dan Perancis
(pelindung kemerdekaan Polandia) pada tanggal 3 Septembar 1939 menyatakan
perang terhadap Jerman, yang kemudian diikuti sekutu masing-masing sehingga
terjadilah perang dunia yang kedua.
Jalannya Perang Dunia II
Berdasarkan wilayahnya Perang
Dunia II terbagi dalam tiga medan tempur yaitu medan Eropa, medan Afrika
Utara, dan medan Asia pasifik dimana pada tahap
awal hampir di setiap medan
tempur Jerman memperoleh kemenangan. Adapun pihak-pihak yang berperang di beberapa
medan
peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut.
Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua
Jerman dengan melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) berhasil memenangkan
pertempuran di semua medan tempur eropa,medan tempur tersebut
antara lain :
a. Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia
Jerman menyerbu Polandia pada
tanggal 1 September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian besar daerah Polandia
berhasil dikuasai.
b. Penyerbuan Jerman ke Norwegia dan Denmark
Pada tanggal 9 April 1940, Jerman
melancarkan serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat,
pasukan Jerman telah berhasil menduduki Oslo, Bergen, Trondheim,
Stavagar, dan Narvik. Pasukan Norwegia yang dibantu Inggris dan Perancis sempat
memberikan perlawanan yang sengit. Akan tetapi pada tanggal 30 April 1940,
Norwegia terpaksa menyerah kepada Jerman Sementara itu, dalam waktu yang sama,
pasukan Jerman juga menyerbu Denmark.
Dengan mudah Jerman menaklukkan Denmark.
c. Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis
Tanpa pengumuman apa pun, pasukan
Jerman melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia, dan
Luxemburg pada tanggal 10 Mei 1940. Ratu
Wilhelmina dari Belanda melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal
26 Mei 1940. Pada awal Juni 1940, pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg
bersiap-siap menyerbu Prancis melalui kota Sedan.
Setelah terjadi
pertempuran sengit di kota
Verdum pada tanggal 15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak dapat dipertahankan
lagi. ( Kemudian, Jenderal Petain membentuk pemerintahan Prancis yang tunduk kepada Jerman
di Kota Vichy.
Pasukan Perancis yang tetap setia kepada Perancis, di bawah pimpinan Jenderal Charles de Gaulle, melakukan
perlawanan dengan mendirikan pemerintahan pengasingan di London.)
d. Pertempuran Jerman–Inggris
Jatuhnya Perancis menyebabkan
perhatian Jerman dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan
angkatan udaranya, Jerman menyerang Inggris.Hal ini membuat Inggris
menandatangai kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat tanggal 2 September
1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris bangkit melawan dan
dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi angkatan
udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros
Roma - Berlin
- Tokyo dengan
ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan Jepang pada tanggal 27
September 1940. Tetapi dengan
mengalirnya uang, senjata, dan bahan makanan; bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi
persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan Jerman yang siang
malam terus menerus menggempurnya.
e. Perang Jerman–Rusia
Tanpa menghiraukan perjanjian
nonagresi, Jerman menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam serangan kilat
ini, Jerman dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke timur. Rusia
yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat.
Sehingga pada tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat
menandatangani Protokol Moskow. ( Isi perjanjian itu adalah bahwa Inggris dan
Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan- kebutuhan pokok kepada Rusia
selama 9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit dalam rangka Lend
and Lease Bill sebesar $ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi
hangus, Rusia berhasil menahan laju pasukan Jerman.
Perang di Afrika (1940 – 1943)
Peperangan di Afrika dan Laut
Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang terhadap Perancis dan Inggris pada
tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerang Perancis Selatan. Italia
juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur.
Akan tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris
yang dipimpin Jenderal de Gaulle dan
Jenderal Montgomery.
Peristiwa itu
terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941. Melihat pasukan Italia yang
tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel
dari Jerman segera turun tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah
mengalahkan pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa mundur
sampai ke perbatasan Mesir di kota
Tobruk pada tanggal 20 April 1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel
telah merebut kota El Alamein yang terletak 70
mil jauhnya dari Alexandria.
Dengan demikian, medan
perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik
dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour
pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour
adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di Pasifik. Serangan ini menyebabkan
Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya
dalam Perang Dunia II.
Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8
Desember 1941, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini
memicu pecahnya perang di Asia Pasifik. Sama dengan medan tempur lainnya pada
tahap awal perang, pihak blok sentral memperoleh kemenangan, pada medan perang
Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan, Jepang dapat mengalahkan sekutu
dan berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.
Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu
berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya Perang Dunia II dapat
dibedakan dalam tiga tahap.
- Tahap permulaan (1939-1942) : Pada tahap ini, negara-negara
Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan
pertempuran. Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
- Tahap titik balik (1942) : Tahap titik balik ditandai dengan : Kalahnya Jepang dalam pertempuran
di Laut Karang pada tanggal 4 Mei 1942. Jerman dipukul mundur dalam
pertempuran di El Alamien oleh Jenderal Montgomery
pada tanggal 12 Oktober 1942. Jerman mulai mendapat perlawanan
dan kalah dalam pertempuran Stalingrad pada tanggal
19 November 1942, terhadap tentara Rusia yang dipimpin Jenderal Gregory Zhukov.
- Tahap akhir (1943-1945) : Pada tahap ini, negara-negara
Sekutu mulai melakukan serangan atau pukulan yang menentukan bagi kekalahan
Blok Sentral. Beberapa pertempuran tersebut adalah sebagai berikut : ( Pada tahun 1944, langkah maju
pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung lagi. Kota
demi kota dapat
direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944, Rumania menyerah kepada Rusia. Bulgaria
menyerah kepada Rusia pada tanggal 20 Oktober 1944. Sesudah itu, Rusia terus
melancarkan serangan sampai memasuki wilayah Jerman dan menggempur kota Berlin
dari arah timur ).
Dengan tulang punggung Amerika
Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan ekspedisi khusus yang disebut
Allied Expeditionary Forces di bawah komando Jenderal Eisenhower. Serangan ini
didukung AD, AL,
dan AU yang meliputi 10.000 pesawat tempur dan 4.000 kapal perang
terus menyerang masuk wilayah Jerman.
Meskipun pasukan Jerman memberikan
perlawanan sengit sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi membawa dampak
besar. Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja. Pada awal
tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan memenangkan perang.
Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman. Rakyat di Jerman sendiri
putus asa, sehingga kehidupan industri, ekonomi, tentara, dan politiknya kacau balau.
Pasukan Jerman
hancur di medan
selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia
telah merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada
pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada awal Februari 1945, di Front Barat,
pasukan Inggris merebut Nijmegen.
Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr.
Pada bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia telah bertemu di sepanjang
Sungai Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap bertahan. Sementara
itu, angkatan udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman untuk mendukung
serangan pasukan infantri di darat. Hitler
yang putus asa melihat keadaan tersebut, pada tanggal 30 April 1945, melakukan
bunuh diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana Doenitz.
Meninggalnya Hitler serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak membuat
Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Jenderal
Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan
penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik setelah terjadi
pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7 Agustus 1942 - 9
Februari 1943). Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau
satu ke pulau lain atau sistem katak
loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jendral
Dauglas Mac Arthur dan Laksamana
Chester Nimitz.
Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942)
dihancurkan oleh Sekutu. Dan Jepang mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17
Maret 1945, Iwojima direbut. Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika. Walaupun angkatan udara
Amerika Serikat telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak
menyerah.
Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota
Hiroshima dibom
atom. Karena Jepang tidak juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota
Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat untuk memaksanya menyerah. Akhirnya,
melalui pidato radio pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan
kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.